Tips Memilih Nama Brand Yang Kamu Harus Tahu!
Tips memilih nama brand supaya brand kamu menjadi brand yang mudah di ingat oleh target audiens kamu, hanya di Build Momentum!
Nama brand merupakan sebuah identitas yang harus kamu tentukan bahkan sebelum memulai bisnis yang akan kamu jalani.
Nama brand juga termasuk hal yang harus kamu perhatikan untuk membangun brand identity bisnis kamu, dan gak bisa sembarangan untuk dilakukan.
Nah, di artikel kita kali ini, MinMom akan kasih tips memilih nama brand yang eye catching dan juga mudah untuk di ingat oleh audiens!
Table of Contents
ToggleApa Saja Tips Memilih Nama Brand yang Baik?
Nama brand yang baik harus dipilih sesuai dengan brand value dan brand image yang akan kamu presentasikan ke audiens bisnis kamu.
Dengan begitu, nama dari brand kamu akan lebih stand out dari kompetitor yang berakhir dengan mudahnya nama dari brand kamu yang akan lebih mudah untuk diingat.
Berikut penjelasannya MinMom kasih untuk kamu!
1. Pahami Value, Uniqueness Dari Brand Kamu
Ibarat nama yang akan kamu kasih ke anak kamu, nama untuk brand kamu juga harus meaningful dan merepresentasikan value dari bisnis yang kamu jalankan.
Kamu harus menentukan apa nilai-nilai dan juga pesan yang berusaha kamu sampaikan ke audiens kamu, dan apa keunikan yang kamu punya dibanding dengan kompetitor bisnis kamu.
Selain itu, kamu juga harus menentukan kesan apa yang ingin kamu sampaikan melalui nama dari brand kamu; ini bisa termasuk kesan mewah, sederhana, kuat dan lain sebagainya.
Nah, hal-hal tersebut adalah hal-hal yang fundamental dan harus bisa tersampaikan di nama dari brand kamu nantinya.
2. Kenali Target Pasar
Nama brand juga kuat kaitannya dengan target pasar yang akan kamu tuju, dengan mengenali dan mengidentifikasi target pasar, kamu bisa menentukan nama brand yang tepat untuk mereka.
Sebagai contoh, kamu adalah pelaku bisnis yang bergerak dibidang kecantikan wanita dengan target pasar gen z dengan umur 18-30 tahun.
Kamu bisa memilih nama brand yang cheerful dan juga useful yang merepresentasikan anak remaja pada usia tersebut.
Nah, hal-hal seperti rentang usia dari target pasar kamu, lokasi dan geografis mereka, mengetahui kebutuhan dan problem yang mereka alami bisa membantu kamu menentukan target audiens kamu.
Selain itu, kamu dapat melakukan survey untuk mendapatkan data-data yang relevan yang akhirnya dari data tersebut bisa kamu pakai untuk membangun kerangka dari nama brand kamu.
Baca Juga: “Apa Itu Brand Guideline dan Bagaimana Cara Membuatnya?“
3. Melakukan Riset Kata Kunci
Hal selanjutnya yang harus kamu perhatikan untuk memilih nama brand adalah melakukan riset kata kunci di mesin pencarian.
Nah, ini perlu dilakukan untuk mencari kata kunci umum yang biasa digunakan oleh konsumen kamu dan akan membantu kamu untuk menentukan nama brand yang tepat dan mudah untuk dicari oleh konsumen.
Selain itu, riset kata kunci juga bisa sekaligus menjadi cara untuk kamu mengetahui trend pasar, kebutuhan dan problem dari konsumen kamu sampai nama dari brand kompetitor.
Ada banyak tools gratis yang bisa kamu pakai untuk menentukan kata kunci di mesin pencarian, seperti Google Keyword Planner, Google Trend dan masih banyak lagi.
Selain itu, melihat suggestion dari mesin pencari Google itu sendiri pun bisa menjadi patokan yang relevan untuk menentukan kata kunci.
Nah, ngomong-ngomong soal relevan, kamu harus riset kata kunci yang relevan juga nih dengan industri bisnis kamu.
Sebagai contoh, kalo bisnis kamu bergerak dibidang bisnis, kamu bisa mencari kata kunci “konsultasi bisnis”, atau “strategi bisnis”.
4. Pilihlah Nama Brand yang Mudah Diingat dan Diucapkan
Nah, ini yang gak kalah penting, dengan menggunakan nama brand yang mudah diingat dan mudah diucapkan, brand awareness kamu pasti akan lebih mudah terbentuk.
Pastikan nama dari brand kamu mudah dibaca, ditulis, dieja dan juga diucapkan. Karena dengan begitu kamu akan memudahkan word-of-mouth dari brand kamu.
Jadi, hindari kata-kata yang terlalu panjang atau nama brand dengan kosakata yang rumit sehingga menjadikan nama brand kamu jadi sulit diingat.
5. Cek Ketersediaan Domain dan Username Media Sosial
Kamu juga harus cek untuk ketersediaan domain dan juga username yang akan kamu gunakan untuk membuat situs web dan juga akun media sosial dari brand kamu nantinya.
Hal ini berguna supaya situs web dan juga akun kamu nantinya bisa sama dengan nama brand kamu, yang akan berdampak memudahkan konsumen kamu menemukan bisnis kamu secara online.
6. Lakukan Uji Coba Terhadap Orang Terdekat
Nama brand yang kamu tentukan akan menjadi identitas utama yang kamu tunjukan ke audiens untuk brand kamu.
Jadi, melakukan pengujian ke orang lain sebelum menentukan nama brand adalah hal yang juga krusial yang harus kamu lakukan.
Mintalah pendapat dari orang-orang terdekat kamu seperti keluarga atau teman untuk mendapatkan perspektif dan juga feedback mereka terhadap nama brand kamu.
Baca Juga: “5 Tips Membuat Kemasan Produk Yang Menarik!“
7. Pastikan Legalitas Nama Brand
Sebelum kamu mengumumkan nama brand kamu ke khalayak ramai, ada baiknya untuk memastikan legalistasnya.
Pastikan nama tersebut gak dipakai oleh bisnis lain dan juga gak dilindungi hak cipta dan bisa kamu gunakan secara sah.
Nah, itu dia tips bagaimana memilih nama brand yang baik untuk bisnis kamu!
Dengan memperhatikan semua aspek yang udah MinMom jelasin diatas, nama brand kamu pasti stand out dibanding dengan kompetitor kamu, nih.
Eits, tapi kalo kamu lagi cari branding agency yang bisa membantu kamu dalam menentukan nama brand yang baik, kamu bisa langsung aja cek Build Momentum!
Sebelum menentukan nama brand yang cocok untuk bisnis kamu, kita akan melakukan riset yang mendalam terhadap semua aspek dari brand kamu.
Termasuk target pasar, founder dan juga hal lain yang menjadikan nama brand kamu gak asal-asalan tapi berdasarkan riset yang mendalam.
Selain itu, kita juga bisa lho bantu kamu membuat branding strategy yang ciamik yang akan membuat brand kamu gak cuma sekedar menarik, namun juga mendatangkan leads yang relevan.
Hasilnya? Yang pasti akan menaikan revenue dari bisnis kamu!
Yuk, cek info dibawah ini untuk mengetahui lebih lanjut soal Build Momentum!