3 Strategi Framework Branding Untuk Revenue Naik 40%
Dalam dunia bisnis yang penuh persaingan, memiliki strategi branding yang tepat bukan hanya sekadar keharusan, tapi juga menjadi pembeda utama yang menentukan apakah bisnismu mampu bertahan dan berkembang. Sebagai seorang business owner, kamu tentu perlu menerapkan strategi framework branding karena kamu tentu ingin brand kamu nggak hanya dikenal, tapi juga mendatangkan revenue yang signifikan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 3 strategi framework branding yang terbukti efektif untuk meningkatkan revenue hingga 40%. Dengan implementasi yang tepat, strategi-strategi ini dapat menjadi langkah awal untuk membawa brand Anda ke level berikutnya.
Table of Contents
ToggleApa Itu Framework Branding?
Framework branding adalah kerangka kerja yang membantu bisnis membangun identitas, menyampaikan pesan, dan menciptakan pengalaman yang konsisten kepada pelanggan. Framework ini berfungsi sebagai panduan untuk memastikan setiap elemen branding selaras dengan tujuan bisnis dan kebutuhan pasar.
Tanpa framework yang jelas, brand kamu bisa kehilangan arah dan sulit untuk menarik perhatian target audiens. Berikut tiga strategi framework branding yang bisa Anda terapkan.
3 Strategi Framework Branding yang Diperlukan
Perlu diketahui bahwa branding bukan hanya soal tampilan, tapi juga bagaimana kamu menyampaikan nilai dan membangun koneksi dengan audiens. Dengan mengadopsi strategi framework branding, kamu bisa menciptakan brand yang tidak hanya dikenal, tapi juga diandalkan. Melansir laman Forbes, berikut 3 strategi framework branding yang perlu kamu terapkan dalam bisnismu:
1. Customer-Centric Branding Framework
Pendekatan ini menempatkan pelanggan sebagai inti dari segala aktivitas branding. Bisnis yang berhasil meningkatkan revenue umumnya memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan, keinginan, dan perilaku pelanggan mereka. Berikut adalah langkah-langkah dalam framework ini:
- Riset Mendalam: Gunakan data dari survei, wawancara, atau analitik untuk memahami apa yang diinginkan pelanggan. Tools seperti Google Analytics atau HubSpot dapat membantu.
- Personalized Messaging: Sesuaikan komunikasi berdasarkan segmen pelanggan. Contohnya, pelanggan muda mungkin lebih tertarik pada kampanye di media sosial, sementara segmen usia matang lebih menyukai email marketing yang informatif.
- Membangun Hubungan Emosional: Brand yang memiliki nilai emosional lebih mudah membangun loyalitas pelanggan. Contoh sukses adalah Apple yang selalu berfokus pada pengalaman pengguna.
Dengan menerapkan pendekatan ini, pelanggan akan merasa lebih terhubung dengan brand kamu, yang pada akhirnya meningkatkan loyalitas dan revenue.
Baca Juga: “10 Formula Branding Beauty Clinic Terbaik Bikin Ramai Pasien”
2. Brand Positioning Framework
Brand positioning adalah bagaimana kamu ingin bisnismu dikenal di pasar. Framework ini membantumu menonjol di tengah persaingan. Berikut adalah elemen penting dalam strategi ini:
- Identifikasi Unique Selling Point (USP): Apa yang membuat produk atau jasa milikmu berbeda? Fokuslah pada keunggulan ini dalam setiap materi promosi.
- Konsistensi Komunikasi: Pastikan semua saluran komunikasi, mulai dari media sosial hingga website, menyampaikan pesan yang sama.
- Analisis Kompetitor: Pelajari kekuatan dan kelemahan kompetitor untuk menemukan celah yang dapat dimanfaatkan. Tools seperti SEMrush atau Ahrefs dapat membantu.
Sebagai contoh, brand seperti Nike menempatkan diri mereka sebagai “partner” bagi para atlet, bukan sekadar produsen sepatu olahraga. Hal ini membantu mereka meraih pangsa pasar yang lebih besar.
3. Visual Identity Framework
Visual identity adalah elemen visual yang menjadi wajah brand, seperti logo, warna, dan tipografi. Framework ini penting untuk menciptakan kesan pertama yang kuat dan meningkatkan pengenalan brand. Menurut penelitian dari Lucidpress, brand dengan visual yang konsisten dapat meningkatkan revenue hingga 23% lebih tinggi. Lantas apa saja elemen di dalamnya?
- Desain Logo yang Berkesan: Pilih desain yang sederhana tetapi memiliki arti mendalam.
- Palet Warna yang Konsisten: Warna dapat memengaruhi emosi pelanggan. Contohnya, biru sering dikaitkan dengan kepercayaan, sementara merah memicu rasa urgensi.
- Visual yang Responsif: Pastikan elemen visual terlihat baik di berbagai platform, baik desktop
- maupun mobile.
Implementasi Strategi Framework Branding dalam Bisnis
Perlu diketahui bahwa branding yang efektif bukan hanya tentang pengenalan, tapi juga tentang menghasilkan pendapatan. Menurut laporan dari Lucidpress, brand yang konsisten mampu meningkatkan revenue hingga 40%. Selain itu, emotional branding yang kuat dapat mendorong pelanggan untuk melakukan repeat purchase dan merekomendasikan brand kamu kepada orang lain. Tapi pertanyaannya, bagaimana cara implementasi framework branding pada bisnismu?
- Audit Brand: Lakukan evaluasi menyeluruh terhadap elemen brand kamu. Apakah logo, tagline, dan komunikasi brand sudah sesuai dengan value yang ingin disampaikan?
- Terapkan Feedback: Jangan ragu meminta feedback dari pelanggan setia atau tim internal kamu. Insight mereka dapat membantu memperbaiki framework branding.
- Berkolaborasi dengan Ahli: Jika branding terasa rumit, pertimbangkan untuk bekerja sama dan konsultasikan bisnis kepada branding consultant yang berpengalaman. Mereka dapat membantumu menciptakan strategi yang lebih terarah.
Bagaimana? Mulai mempertimbangkan strategi framework branding? Jika kamu menerapkannya dengan kuat, framework branding dapat menjadi game-changer untuk bisnis. Dengan mengimplementasikan strategi-strategi di atas, kamu nggak hanya meningkatkan awareness tapi juga mendongkrak revenue hingga 40% atau lebih. Ingatlah bahwa branding adalah investasi jangka panjang yang memberikan hasil signifikan jika dilakukan dengan tepat.
Untuk itu, jika kamu masih merasa kesulitan, kamu perlu menghubungi Momentum Branding Agency untuk memaksimalkan framework branding yang dibutuhkan oleh bisnismu. Mulailah dari sesi 1 on 1 Brand Audit bareng Jasa Brand Consultant Momentum, kamu akan memahami apa yang sebaiknya perlu kamu lakukan sehingga bisa mengoptimalkan revenue bisnismu secara efektif. Ini penting agar kamu nggak tersesat, omzet akan terus tumbuh secara berkelanjutan.