Referral Marketing: Penjelasan, Jenis dan Cara Menerapkannya
Referral marketing adalah cara untuk mengajak konsumen kamu merekomendasikan produk atau jasa yang bisnis kamu tawarkan ke calon konsumen lain.
Nah, konsumen lain yang MinMom maksud tuh bisa teman, keluarga, atau mutual mereka di sosial media, nih.
Eits, itu baru pembahasan singkatnya, penasaran sama pembahasan lebih lengkapnya?
Cek penjelasan lengkap tentang serba-serbi referral marketing yang sudah MinMom rangkum khusus buat kamu!
Table of Contents
ToggleApa Itu Referral Marketing?
Referral marketing adalah strategi pemasaran yang melibatkan pelanggan atau pengguna untuk mereferensikan produk atau layanan kepada orang lain.
Nah, ketika seseorang yang direferensikan melakukan pembelian atau menjadi pelanggan, referensi asal bisa mendapatkan hadiah atau insentif, nih.
Dengan menggunakan teknik pemasaran ini, kesempatan brand kamu untuk di kenal lebih luas pastinya jadi lebih besar.
Karena kecenderungan konsumen yang lebih mempercayai rekomendasi dari orang yang mereka kenal.
Gak percaya? Menurut riset yang dilakukan Annex Cloud, referral marketing dapat menghasilkan 3-5 kali lipat dari conversion rate, lho!
Nah, selain itu, referral marketing juga mempunyai beberapa manfaat lain, diantaranya:
- Meningkatkan kesadaran merek dan jangkauan pasar.
- Mempercepat pertumbuhan pelanggan.
- Meningkatkan loyalitas pelanggan.
- Mengurangi biaya akuisisi pelanggan.
- Biaya yang tidak terlalu besar.
Jenis Referral Marketing
Udah tau tentang penjelasan dari referral marketing, yuk kita cek berbagai jenisnya!
1. One Way Incentives
Yang pertama ada one way incentives, sesuai namanya, hanya salah satu pihak yang akan mendapatkan hadiah kalau kamu menerapkan jenis referral marketing yang satu ini.
Nah, maka dari itu, jenis ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu::
- One Way Referrer: one way incentive referrer adalah jenis dari referral marketing dimana pihak yang mereferensikan yang mendapat insentif. Contohnya pelanggan mendapatkan diskon 10% setelah temannya yang direferensikan melakukan pembelian.
- Kelebihan: one way referrer dapat menjaga hubungan dengan konsumen kamu, selain itu juga dapat memotivasi konsumen untuk aktif mengajak kolega mereka.
- Kekurangan: Promosi yang dilakukan bisa jadi hanya berorientasi pada imbalan program referral kamu.
- One Way Referred: Yang kedua adalah kebalikan dari referrer dimana konsumen yang direferensikan yang mendapatkan insentif.
- Kelebihan: Menarik pelanggan baru karena di iming-imingi hadiah. Kalau kamu pakai jenis ini, promosi kamu pun akan terlihat lebih natural.
- Kekurangan: Referrer mungkin kurang termotivasi karena tidak mendapatkan insentif secara langsung.
2. Two Way Incentives
Yang kedua ada two way incentive yang sesuai namanya memberikan reward untuk referrer dan juga referred sekaligus.
Nah, jenis ini bisa dibilang yang cukup banyak dipakai oleh berbagai bisnis karena jenis ini lebih win-win solution untuk kedua belah pihak.
Berikut kelebihan dan kekurangan dari two way incentive:
- Kelebihan: Yang pasti two way incentive lebih meningkatkan motivasi konsumen untuk membeli produk kamu, bahkan mencapai 81% konsumen akan lebih tertarik kalau brand kamu memiliki program reward.
- Kekurangan: Untuk menentukan biaya dan jenis insentifnya akan lebih sulit karena kedua belah pihak yang harus kamu berikan reward.
3. Milestone Reward
Nah, kalau milestone reward adalah jenis dari referral marketing yang akan memberikan hadiah kepada pelanggan dengan target pencapaian tertentu.
Dengan sistem ini, referrer harus membagikan rekomendasi secara berkala supaya mampu mencapai level tertentu dan tentunya mendapatkan hadiah.
- Kelebihan: Kelebihan yang paling mencolok adalah konsumen akan terus termotivasi untuk mencari rekomendasi yang pastinya akan memperbesar peluang bisnis kamu mendapatkan konsumen.
- Kekurangan: Kamu harus punya strategi yang tepat supaya konsumen tetap konsisten melakukan promosi, nih.
4. Leaderboard Reward
Yang terakhir ada leaderboard reward yang menawarkan hadiah yang berbasis peringkat.
Maksudnya adalah, referrer melakukan aktivitas yang nantinya akan mendapatkan poin yang terakumulasi dan dihitung menjadi sebuah ranking.
Konsepnya sih 11-12 dengan milestone reward sudah kita bahas diatas, nih.
Bedanya untuk leaderboard reward referrer harus berkompetisi satu dengan yang lainnya untuk mendapat hadiah yang lebih besar.
- Kelebihan: Kompetisi dan hadiah yang lebih besar jika mendapatkan poin yang lebih besar akan memotivasi pelanggan untuk melakukan promosi.
- Kekurangan: Tapi bagi konsumen yang sudah berada jauh dibawah leaderboard mungkin akan bosan dan stop melakukan promosi.
Cara Menerapkan Referral Marketing
1. Tentukan Tujuan Secara Jelas
Hal pertama untuk menerapkan referral marketing adalah dengan menentukan tujuan dari bisnis kamu dalam mengadakan program ini.
Ada beberapa hal yang bisa kamu jadikan patokan, seperti:
- Apa harapan kamu untuk program referral yang bisnis kamu akan adakan?
- Apakah kamu mau mendatangkan konsumen-konsumen baru?
- Apakah kamu ingin meningkatkan penjualan dari konsumen yang sudah ada?
- Apakah kamu sedang mencoba meningkatkan conversion rate?
Setelah kamu menentukan goals kamu bisa menentukan jenis referral marketing yang sesuai serta merancang strateginya dengan lebih matang.
2. Tentukan Insentif dan Hadiah yang Ingin Kamu Berikan
Untuk menentukan ini, kamu harus melakukan riset mendalam tentang perilaku kan juga preferensi dari audiens bisnis kamu.
Kamu bisa meriset hadiah atau insentif macam apa yang mereka harapkan dari program referral dari bisnis kamu.
Ada beberapa hadiah atau reward dari program referral yang banyak digunakan oleh bisnis:
- Diskon atau kupon
- Poin atau kredit
- Upgrade produk
- Giveaway
- Item khusus
Nah, tapi ada satu hal yang perlu kamu perhatikan, yaitu pastikan hadiah atau insentif yang kamu tawarkan masih dalam lingkup budget bisnis kamu.
3. Tentukan Platform untuk Mempromosikan Program Referral
Kalau semua sudah matang, hal selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah menentukan platform mana yang mau kamu gunakan untuk mempromosikan program referral ini.
Kamu bisa menggunakan customer journey maps untuk membantu kamu melihat di platform mana audiens kamu.
Meskipun setiap konsumen itu unik, ada beberapa channel yang biasa digunakan oleh konsumen, sepeti:
- Media Sosial: Kamu bisa membagikan tautan atau link yang mengarah ke halaman program referral kamu atau halaman pendaftaran tertentu.
- Email: Kamu bisa menggunakan e-mail marketing untuk mempromosikan program referral serta hadiah yang bisnis kamu tawarkan, dan membuat link menuju halaman tertentu.
- Website: Kamu bisa mengarahkan pelanggan ke halaman referral kamu untuk mengatur mereka dengan kode atau tautan unik. Selain itu, tulislah sebuah artikel blog tentang program kamu dan bagikan ke seluruh platform marketing bisnis kamu.
- Live Chat: Kamu bisa mengajak konsumen bergabung dengan program referral bisnis kamu melalui live chat selama interaksi customer service dan lain sebagainya.
4. Review and Improve
Sama seperti strategi marketing yang lainnya, referral marketing pun harus kamu review performance-nya agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Manfaatkan data pelanggan dari berbagai kanal yang sudah MinMom sebutkan diatas dan secara teratur mengukur pengalaman serta metrik-metrik lain.
Dari sini kamu bisa melakukan perbaikan dan perubahan strategi yang dibutuhkan untuk memberikan hasil yang lebih maksimal.
Itu dia serba-serbi mengenai referral marketing yang sudah MinMom rangkum khusus untuk kamu!
Untuk menerapkannya memang gak mudah, banyak strategi dan plan yang harus kamu rancang.
Eits, tapi gak perlu bingung, di Build Momentum kita bisa banget bantu kamu untuk merancang itu semua dengan menggunakan jasa digital marketing dari Build Momentum!
Build Momentum adalah branding consultant dan juga branding agency Jakarta yang dapat membantu kamu melakukan segala proses branding untuk bisnismu, deh!
Kita bisa membantu kamu membuat identitas brand dengan jasa brand identity yang kita punya. Sampai jasa konsultan branding yang bisa bantu kamu melakukan brand audit.