Kapan Sih Perlu REBRANDING?
Rebranding merupakan sebuah proses untuk memberikan tampilan baru pada logo, nama brand, tagline, dan beberapa hal lainnya yang terikat dengan brand concept.
Sayangnya, tidak semua brand menyadari “timing” yang tepat untuk melakukan Rebranding. Suatu brand dapat melakukan rebranding ketika memiliki beberapa tanda-tanda ini:
- Sudah Ketinggalan Zaman
Siapa sangka tampilan sebuah brand bisa saja dianggap basi atau ketinggalan zaman karena sudah tak sesuai lagi dengan perkembangan zaman yang ada. Untuk itu, seringkali brand melakukan rebranding agar dapat memodernisasi tampilan brandnya.
Contohnya Google yang sudah memiliki 7 logo selama 20 tahun terakhir.
- Terlihat Mirip dengan Kompetitor
Dalam perkembangan suatu industri, tidak jarang brand saling meniru sifat satu sama lain, hal ini membuat kesan kemiripan bagi konsumen sehingga menurunkan nilai orisinalitas dan keunikan suatu brand.
Misalnya, Netflix dan Youtube yang merupakan layanan video streaming yang sama-sama menggunakan palet warna merah, putih, dan hitam. Kemudian Twitch diluncurkan dengan palet warna ungu. Inilah yang membedakan Twitch dari segi visual dibandingkan platform lain yang sejenisnya.
- Mencari Target Audience Baru
Ketika suatu brand ingin menarik target audience baru, artinya ia harus mampu menyampaikan brand values yang menarik untuk target audience baru. Hal ini dilakukan agar Victoria’s Secret yang mulai menggunakan sejumlah perempuan yang lebih beragam sebagai perwakilan baru dari merek tersebut.
- Bergabung dengan Brand Lain
Apabila suatu brand melakukan ekspansi atau merger dengan brand lain, maka akan ada kepemilikan atau kemitraan baru. Hal ini memungkinkan untuk melakukan rebranding sesuai dengan golas brand tersebut. Namun rebranding ini harus dilakukan dengan hati-hati.
Misalnya, Verizon adalah hasil rebranding yang sukses, lahir dari penggabungan Bell Atlantic dan GTE.