Apa itu A/B Testing Dalam Konteks Pemasaran Digital?
Apa itu A/B testing dalam konteks pemasaran digital? Apa sih fungsinya? Dan apa aja tools cara pengaplikasiaannya dalam bisnis kamu? Yuk, mari kita ulas bersama!
Dalam dunia bisnis ataupun dunia digital marketing banyak banget istilah-istilah dan juga strategi yang biasa dipakai untuk meningkatkan suatu bisnis.
Salah satunya adalah A/B testing yang bisa dibilang masih menjadi salah satu metode efektif yang bisa kamu pakai untuk meningkatkan performa bisnismu, nih!
Nah, kenapa bisa A/B testing bisa dibilang efektif? Karena dengan A/B testing kamu bisa meningkatkan conversion rate, meningkatkan retensi dan bahkan meningkatkan revenue kamu, lho!
Jadi, apa itu A/B testing dalam konteks pemasaran digital? Mari ulas bareng MinMom, yuk!
Table of Contents
ToggleApa Itu A/B Testing Dalam Konteks Pemasaran Digital?
A/B testing adalam konteks pemasaran digital adalah salah satu strategi pemasaran yang memungkinkan kamu untuk membandingkan dua versi berbeda dari suatu elemen yang sama dalam campaign pemasaran kamu.
Nah, dengan membandingkan kedua elemen tersebut, kamu bisa membandingkan mana yang lebih efektif dan yang dapat memberikan hasil yang paling baik.
Dengan A/B testing biasanya ada dua elemen yang dibuat, yaitu A dan B, versi A biasanya menjadi kontrol dan versi B adalah variasi yang hendak untuk di uji.
Terus, apa aja sih yang bisa jadi subjek untuk dibandingkan dalam A/B testing?
Nah, kerennya salah satu strategi pemasaran ini adalah A/B testing bisa kamu terapkan semua hal yang terkait dengan strategi pemasaran, nih!
Selain itu, A/B testing juga bisa kamu gunakan untuk membandingkan campaign kamu di digital marketing juga, lho!
Nah, untuk digital marketing sendiri, kamu bisa menggunakan A/B testing untuk membandingkan konten-konten yang kamu buat.
Seperti landing page di halaman situs web bisnis kamu, tata letak, gambar, warna, teks, judul hingga call to action-nya.
Nah, A/B testing bisa berupa banyak hal, nih, dan gak melulu soal konten ataupun digital marketing aja.
A/B testing juga bisa diterapkan di strategi branding untuk bisnis kamu, lho!
Baca Juga: “Jasa Digital Marketing dari Build Momentum“
Fungsi A/B testing
Salah satu fungsi utama dari A/B testing adalah memungkinkan kamu untuk menentukan mana strategi ataupun konten yang paling efektif untuk di implementasikan ke audiens kamu.
Nah, selain itu, masih ada banyak fungsi lain dari A/B testing itu sendiri, cek dibawah ini ya!
1. Menyelesaikan Masalah Pelanggan
Salah satu fungsi dari A/B testing adalah menyelesaikan masalah pelanggan.
Maksudnya adalah, seorang pelanggan biasanya memiliki tujuannya masing-masing saat mereka mengunjungi kanal-kanal digital kamu.
Sebagai contoh, misalnya seorang pelanggan datang ke situs web dari bisnis kamu untuk membeli produk atau menggunakan jasa kamu.
Nah, mereka menemukan masalah yaitu tidak terdapatnya tombol “Beli” atau “Pesan Sekarang”.
Dengan adanya A/B testing ini, kamu bisa mengidentifikasi dan menganalisis kekurangan tersebut agar bisa kamu perbaiki kedepannya.
2. Meningkatkan Traffic Dari Situs Bisnismu
Yang kedua adalah untuk meningkatkan traffic dari situs bisnis kamu.
A/B testing bisa kamu pakai untuk percobaan terhadap website dari unit bisnis kamu, nih.
Dengan mengaudit situs web bisnis kamu menggunakan metode A/B testing, traffic dari situs kamu diharapkan bisa meningkat.
Contohnya, A/B testing pada website bisa membuat pelanggan kamu puas melihat situs kamu dan terus menelusuri website kamu.
3. Meningkatkan Conversion Rate
Nah, salah satu fungsi dari A/B testing yang lain adalah untuk meningkatkan conversion rate dari situs bisnismu.
Dengan menggunakan metode A/B testing kamu bisa menggiring pengunjung kamu untuk mengikuti CTA (call-to-action) yang sudah kamu buat.
Kamu juga bisa mengidentifikasi bentuk CTA seperti apa yang sesuai dengan audiens kamu.
4. Menurunkan Bounce Rate
Bounce rate memang jadi musuh terbesar bagi setiap bisnis yang menggunakan platform digital sebagai kanal pemasarannya.
Dengan menggunakan A/B testing kamu bisa tahu copywriting, anchor text dan elemen lain seperti desain yang cocok dengan audiens kamu, nih!
Nah, dengan begitu, audiens kamu akan lebih betah untuk menetap lebih lama di dalam situs bisnismu.
Ini juga bisa berkesinambungan dengan meningkatkan conversion rate dan traffic yang sudah MinMom jelasin sebelumnya.
Baca Juga: “7 Manfaat Digital Marketing untuk Bisnis Kamu!“
Tools A/B Testing
Nah, sekarang kamu sudah tau buat penjelasan apa itu A/B testing? Dan juga fungsi serta manfaat dari A/B testing itu sendiri.
Sekarang kita bahas tools-tools apa aja yang bisa kamu gunakan untuk membantu kamu melakukan A/B testing.
Yuk kita cek bareng-bareng!
1. Optimizely
Yang pertama ada Optimizely. Tool ini mempunyai keunggulan utama yaitu kamu bisa melakukan banyak eksperimen secara bersamaan.
Nah, karena keunggulan itu juga, Optimizely gak cuma dipakai sama tim marketing aja, nih!
Tim product, branding sampai engineer juga bisa menggunakan tool ini.
2. Hubspot’s A/B Testing Kit
Yang selanjutnya ada Hubspot’s A/B Testing Kit.
Tool ini memiliki template serta panduan berbentuk spreadsheet yang bisa kamu gunakan dengan mudah.
Nah, dengan menggunakan Hubspot’s A/B Testing Kit, kamu juga bisa menggunakan kalkulator bawaan yang bisa kamu gunakan untuk menghitung keberhasilan project kamu.
3. VWO
Dengan menggunakan VWO untuk melakukan A/B testing, kamu bisa memasukkan data ke tools external lain untuk menghubungkan berbagai platform yang berbeda, nih.
Nah, fitur integrasi ini berguna banget supaya kamu bisa menyederhanakan proses pengujian.
Selain itu, VWO juga gak hanya bisa untuk melakukan A/B testing, lho! VWO juga bisa kamu gunakan untuk multivariate testing.
4. Oracle Maxymiser
Dengan Oracle Maxymiser, kamu dapat melakukan pengujian website tingkat lanjut dan membuat aplikasi web dan mobile yang paling efisien untuk meningkatkan conversion rate dari situs web bisnis kamu.
Selain itu, kamu juga dapat melakukan multivariate testing dengan Oracle Maxymiser, lho!
Baca Juga: “Perbedaan Inbound dan Outbound Marketing“
Cara Melakukan A/B Testing
Terdapat tahapan-tahapan yang harus kamu perhatikan dalam melakukan A/B testing.
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk melakukan A/B testing buat bisnis kamu!
1. Menentukan Tujuan
Hal yang pertama dan yang paling penting dalam melakukan A/B testing adalah menentukan tujuan dari penggunaan A/B testing itu sendiri.
Apa yang kamu dan bisnismu mau capai dari penggunaan A/B testing? Apakah untuk meningkatkan traffic? Meningkatkan conversion rate? Atau hal yang lain.
Nah, tujuan yang jelas dan juga terperinci akan membantu kamu dalam melakukan keputusan dan untuk memastikan data-data yang relevan dengan tujuan kamu.
2. Membuat Hipotesis
Yang selanjutnya adalah membuat hipotesis. Buatlah hipotesis yang terperinci dan spesifik serta terukur.
Sebagai contoh, kalo kamu memiliki tujuan untuk meningkatkan conversion rate dari website kamu, maka hipotesis kamu dapat berupa:
“Jika menempatkan tombol CTA dari awalnya di tempat A menjadi tempat B, maka pengguna akan lebih mudah menemukan CTA tersebut dan conversion rate akan meningkat sebanyak 12%”
Dari hipotesis tersebut, kamu bisa mengujinya menggunakan A/B testing.
3. Merancang Eksperimen
Setelah menentukan tujuan dan membuat hipotesis, langkah selanjutnya adalah merancang eksperimen.
Dalam tahapan ini, kamu akan melibatkan dua variasi elemen yang sudah kamu tentukan pada tahap hipotesis sebelumnya.
Dua landing page dengan letak CTA yang berbeda yaitu A yang kamu gunakan sebagai kontrol dan B yang akan kamu gunakan untuk variasi.
Nah, setelah itu kedua variasi tersebut kamu bisa tampilkan secara acak kepada audiens kamu.
4. Mengumpulkan Data
Setelah kamu merancang eksperimen dan mengeksekusinya, langkah yang harus kamu lakukan selanjutnya adalah mengumpulkan data.
Nah, eksperimen tersebut harus kamu lakukan dalam jangka waktu yang cukup untuk mendapatkan data yang besar untuk langkah selanjutnya.
Oh iya, perlu di ingat juga, selama jangka waktu tersebut, pastikan proses pengujian kamu lakukan secara konstan agar data yang kamu peroleh nantinya valid.
5. Menganalisis Hasil
Setelah semua langkah-langkah tersebut kamu lakukan, hal terakhir yang kamu bisa lakukan adalah menganalisa data yang sudah kamu kumpulkan.
Lihat perbedaan data dari sampel A dan juga B secara statistik untuk mendapatkan jawaban yang relevan.
Kalo hasil yang kamu dapatkan antara data A dan B memiliki perbedaan yang signifikan, berarti A/B testing berhasil kamu lakukan dan hasil dari data tersebut bisa kamu gunakan untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
Tapi, kalo hasil dari A/B testing tersebut tidak signifikan, maka langkah yang harus kamu ambil adalah meninjau kembali hipotesis yang udah kamu buat sebelumnya, dan melakukan tes ulang.
Nah itu dia penjelasan tentang apa itu A/B testing dalam konteks pemasaran digital yang harus kamu tahu!